Bagaimana cara membuat sebuah desain yang clean (Clean Design)?
Pengenalan
Sebelum belajar bagaimana cara membuat sebuah desain yang clean. Kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa itu sih yang disebut dengan clean design?.
Clean Design bisa dikatakan sebuah metode desain yang membuat desain tersebut terlihat minimalis dan terlihat tertata dan saling mengisi diantara komponen desain lain. Clean Design akan membuat desain yang kita buat akan lebih mudah untuk dilihat dan dipahami oleh orang lain walaupun orang tersebut awam dari pemahaman akan desain.
Gambar tersebut menunjukkan sebuah perbedaan yang sangat mencolok walau kedua gambar tersebut adalah gambar identik yang terdiri dari 2 komponen : teks dan bentuk geometri. Perbedaan kedua gambar tersebut adalah di tata letak dan ukuran bentuk.
Gambar ini terlihat tidak rapi dan terlihat sulit untuk di pahami. Dari segi tata letak dan ukuran bentuk geometri terhadap teks yang menumpuk membuat desain tersebut terasa penuh dan sesak.
Sedangkan gambar ini terlihat lebih rapi dan nyaman untuk dilihat. Hal ini dikarenakan tata letak dan ukuran dari bentuk geometri yang lebih terartur.
Apa saja yang membuat desain itu terlihat clean?
Banyak sekali komponen atau metode yang digunakan oleh para desainer agar desain mereka terlihat lebih rapi. Namun saya sendiri menggunakan beberapa komponen desain yang bisa mendukung untuk membuat sebuah desain yang clean.
5 komponen desain tersebut sering saya gunakan untuk membuat desain yang clean. Mari kita bahas satu persatu.
Tipografi
Sering sekali kita mendengar istilah tipografi, tapi apakah kita tahu apa sih yang dimaksud dengan tipografi?
Tipografi sendiri adalah ilmu dalam memilih dan menata huruf kedalam sebuah desain sehingga desain tersebut memiliki penataan teks yang terlihat rapi, jelas dan mudah dibaca. Tipografi tidak hanya digunakan pada desain marketing kit seperti poster, packaging dan desain marketing kit lainnya, namun tipografi juga penting digunakan pada saat menyusun sebuah presentasi maupun desain yang memiliki teks banyak. Teks yang banyak akan terlihat menumpuk dan menyulitkan untuk dibaca dan dipahami. Untuk hal itu, tipografi juga perlu di terapkan di desain tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menerapkan tipografi pada sebuah desain. Untuk itu mari kita bahas satu persatu.
- Tentukan tipe font
Font sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis. Ada serif, sans serif, hand writing dan decorative. Namun pada desain untuk sebuah corporate, font dengan tipe sans serif. Font sans serif dipilih karena jenis font ini terkesan profesional dan tidak terlalu kaku juga.
Kemudian pilih maksimal dua font untuk di gunakan pada sebuah desain. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan pembaca atau orang yang menggunakan dan menikmati desain kita lebih mudah untuk memahami dan membacanya. Selain hal itu, semakin minim penggunaan font akan mempercepat dalam menyampaikan pesan yang ada di dalam desain tersebut.
2. Tentukan ukuran font
Setelah kita menentukan jenis font yang akan kita gunakan, selanjutnya kita menentukan ukuran font yang akan di gunakan. Penggunaan ukuran font pada sebuah desain tidak boleh asal asalan. Hal ini dikarenakan akan mempengaruhi keterbacaan teks pada desain. Jika font terlalu kecil, maka akan sulit sekali dibaca oleh orang yang memiliki kekurangan dalam melihat seperti orang yang minus dll. Namun apabila font terlalu besar, maka akan menghabiskan space dalam artboard dan akan terlihat carut marut.
Untuk itu perlu menentukan ukuran font yang tepat agar mempermudah seseorang dalam membaca teks pada desain.
Saya sendiri menggunakan ukuran minimal 6 dan maksimal 18. Ukuran tersebut sudah sangat cukup untuk diletakan pada sebuah desain. Selain tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar, ukuran teks tersebut juga bisa dikreasikan layouting nya dengan komponen desain yang lain. Selain itu, penentuan ukuran font ini juga bisa digunakan untuk menentukan hirarki sebuah teks. Font dengan ukuran 18pt bisa digunakan sebagai Heading 1 dan teks paling kecil bisa di gunakan sebagai body atau subtitle.
3. Tentukan line height atau leading
Selanjutnya adalah menentukan line height atau leading. Sebelum menentukan line height atau leading, perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu sih line height dan leading.
Line height atau leading adalah jarak antar kalimat pada sebuah paragraf (jarak atas bawah). Adanya leading ini sangat diperlukan karena hal ini akan meningkatkan readability sebuah kalimat. Bisa kita bayangkan jika kalimat yang kita terapkan pada sebuah desain itu banyak sekali namun tidak di berikan sebuah jarak antar kalimat (leading), maka kalimat tersebut akan susah untuk dibaca.
Standart yang digunakan untuk menentukan line height berkisar antara 1,4 sampai 1,6. Angka tersebut adalah letter spacing yang digunakan untuk menentukan line height yang tepat pada sebuah kalimat. Rumus yang saya gunakan untuk menentukan line height adalah
Ukuran Font * Letter Spacing = Line Height
Jika ukuran font yang kita gunakan adalah 6pt dan letter spacing yang kita gunakan adalah 1,5. Maka line height/leading yang diterapkan adalah sebesar 9pt. Ukuran ini sudah sangat sesuai dan mempemudah orang dalam membaca teks tersebut. Di Adobe Photoshop sendiri, kita bisa menggunakan line height pada sebuah teks.
4. Tentukan text alignment
Yang terakhir adalah menentukan text alignment pada teks. Text alignment ini sendiri sangat penting sekali agar teks bisa terlihat rapi. Text alignment yang sering digunakan adalah rata kiri. Hal ini dikarenakan cara baca seseorang pasti dimulai dari sebelah kiri. Bisa kita bayangkan jika kita menggunakan text alignment nya rata kanan, maka kita akan kesulitan dalam membaca teks atau kalimat tersebut.
Contoh sebelah kiri akan mudah sekali dibaca dari pada yang sebelah kanan. Hal ini dikarenakan paragraf sebelah kiri menggunakan teks alignment rata kanan kiri dan terlihat lebih rapi, dari pada yang sebelah kanan. Paragraf sebelah kiri akan menuntun pembaca dari kiri kekanan dan akan membaca baris demi baris secara runtut. Namun paragraf sebelah kanan akan sangat susah sekali dibaca karena setiap baris memiliki panjang yang berbeda sehingga butuh beberapa ketelitian agar paragraf tersebut dipahami.
White Space / Ruang Kosong
White space adalah ruang kosong diantara komponen desain. White space sendiri diperlukan saat membuat desain layout agar terlihat lebih rapi. Dengan adanya white space, desain akan terlihat lebih rapi, elegan dan keserasian antar komponen desain akan salih menyatu dan menyokong satu sama lain.
Jika melihat gambar diatas, desain tersebut terlihat lebih rapi walau dengan konten yang sedikit. Jarak antar komponen desain (teks, gambar, bentuk geometry) saling menyokong satu sama lain sehingga membentuk sebuah layout desain yang indah. Itulah pentingnya sebuah white space pada sebuah desain.
Warna
Warna adalah komponen desain yang sangat penting karena dapat menghantarkan feel dan pesan yang tersirat. Warna juga merupakan salah satu komponen yang menciptakan nilai estetika pada sebuah desain.
Untuk menentukan sebuah warna, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan warna pada sebuah desain. Monocromatic, complementary, split complementaru, triadic, tetradic, dan analogous adalah skema warna yang sering digunakan. Saya akan membahas lebih dalam mengenai warna di lain artikel.
Contrast
Contrast adalah salah satu hal yang sering dilupakan pada sebuah desain. Terkadang seorang desainer lupa memperhatikan hal ini. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai contrast, kita harus mengetahui apa itu yang dimaksud dengan contrast.
Contrast adalah sebuah tingkatan yang menitik beratkan pada sebuah perbedaan.
Perbedaan disini bukan hanya berasal dari warna, namun bisa dari beberapa hal. Fungsi dari contrast adalah untuk memperjelas sebuah pesan pada hal hal tertentu dibagian tertentu agar pesan tersebut dapat dengan mudah tersampaikan.
Dari contoh gambar diatas, kita bisa tahu ternyata contrast itu bisa diterapkan melalui berbagai hal. Dari warna, bentuk, ukuran hingga tulisan. Penggunaannya pun tidak bisa digunakan secara sembarangan Penggunaannya harus memperhatikan komponen desain lainnya agar tercipta sebuah desain dengan layout yang indah.
Bayangan / Shadow
Shadow sendiri merupakan komponen desain yang jarang sekali digunakan namun sangat fatal sekali jika salah penggunaannya. Penggunaan shadow harus memperhatikan beberapa hal seperti bentuk, arah cahaya, warna hingga ketebalan shadow itu sendiri.
Terdapat 6 konsep penerapan shadow pada sebuah objek. 6 konsep tersebut adalah standart penerapan yang sering dilakukan oleh seorang desainer. Fungsi dari shadow sendiri adalah untuk memberikan sentuhan terhadap objek agar terlihat lebih realitis dan terlihat memiliki arah cahaya yang membentur objek tersebut. Dengan pemberian shadow ini, desain akan terlihat lebih realistis dan lebih elegan.
Kesimpulan
Untuk membuat sebuah desain yang clean perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya tipografi, white space, color, contrast, dan shadow. Penggunaannya pun perlu memperhatikan komponen — komponen desain yang lain agar desain yang kita buat terlihat lebih rapi, clean dan elegan.